Berita Terkini
Peron -- Percepatan tanaman pada Musim Tanam (MT) I 2022 di Desa Peron, molor dari target yang direncanakan. Hal itu disebabkan adanya banjir yang mengakibatkan putusnya jaringan irigasi sebagian lahan persawahan dalam beberapa bulan terakhir.
Salah seorang petani, Iskap mengatakan, puncak musim tanam rendeng seharusnya jatuh pada awal Januari. Namun, karena adanya banjir mengakibatkan percepatan tanam molor.
"Karena irigasi terputus akibat banjir selama dua bulan belakangan. Tentunya menyebabkan puncak musim tanam padi pada MT I 2022 molor dari waktu yang ditargetkan yakni awal Januari ini,” kata dia, Selasa, 25 Januari 2022.
Iskap mengatakan, banjir yang mengakibatkan terputusnya jaringan irigasi sebagian lahan persawahan di Desa Peron menyebabkan proses pengolahan lahan menjadi terhenti. Selain itu, terdapat ratusan hektare tanaman padi terpaksa tanam ulang akibat kekeringan beberapa bulan lalu.
Iskap mengaku memasuki awal Januari ini seharusnya capaian percepatan tanam di Desa Peron sudah di atas 50 persen dari total luas lahan pertanian di Desa Peron.
Namun, akibat tahapan pengolahan tanah terhenti, luas capaian percepatan tanam baru sekitar 900 hektare. Itu pun hanya tersebar di beberapa desa seperti Desa Bumidaya, Kalirejo, Rejomulyo, Bumiasih, Bumiasri, Baliagung, dan Desa Tanjungjaya.
"Seharusnya memasuki awal bulan ini luas tanam sudah mencapai lebih dari 50%. Tapi, faktanya sekarang baru ada beberapa hektare saja. Sampai saat ini percepatan tanam ini masih terus kita kejar,” kata Iskap.
Sementara itu, Suroso (32), petani asal Desa Peron mengatakan saat ini dirinya tengah proses penyemaian pembibitan dan pengolahan lahan. Ia memperkirakan lahan sawah miliknya akan melakukan pertanaman pada awal Februari mendatang.
"Kami baru bisa bergerak, seperti penyemaian pembibitan dan pengolahan lahan. Kalau untuk pertanaman diperkirakan pada awal Februari nanti. Ini dikarenakan lahan sawah kami tidak ada suplay air irigasi," ujar Suroso.
Share :