Kegiatan

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Hidupkan Semangat Belajar di Kampung Santri Peron Limbangan

Desa Peron di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, dikenal sebagai kampung santri. Hampir di setiap sudut desa berdiri lembaga pendidikan dari PAUD, SD, hingga Madrasah Aliyah, serta pondok pesantren yang menjadi jantung kehidupan masyarakatnya. Di tengah atmosfer religius dan semangat belajar yang tinggi itu hadir sekelompok mahasiswa KKN Reguler 85 UIN Walisongo Semarang yang membawa energi baru: semangat literasi digital dan inovasi lokal.

Mengusung tema “Literasi Digital dan Kesehatan Masyarakat Berbasis Inovasi Lokal”, mahasiswa KKN ini berfokus pada pengembangan pendidikan di dua lembaga: SD Peron 1 dan MTs NU 11 Kisabariman.

Setiap pagi, sejak pukul 07.00 di MTs dan 09.00 di SD, para mahasiswa sudah siap di kelas bersama guru pendamping. Jumlah siswa yang mereka ajar pun cukup beragam, di SD Peron 1 terdapat lebih dari 100 siswa yang terbagi dalam beberapa kelas, sementara di MTs NU 11 ada 18 siswa kelas 7 yang antusias menyambut kehadiran mereka.

Suasana belajar jauh dari kata membosankan. Mahasiswa menghadirkan icebreaking, game-based learning, hingga pembuatan konten edukatif. Di SD, mereka mengajarkan Bahasa Indonesia dan Seni Budaya, sementara di MTs, mereka membimbing siswa dalam mata pelajaran IPA Fisika.

Kegiatan mengajar tak sekadar transfer ilmu, tetapi juga menjadi ruang bertukar pengalaman. Mahasiswa mengadakan sharing session singkat bersama para siswa MTs, banyak di antaranya juga santri di pesantren sekitar. Obrolan ringan seputar kehidupan di pesantren dan cita-cita masa depan membuat suasana semakin hangat dan akrab.

Kegiatan mahasiswa KKN ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Para guru wali kelas turut mendampingi setiap sesi pembelajaran agar kegiatan berjalan lancar dan tetap sesuai dengan kurikulum.

Guru SD Peron 1, Bu Linta, menyampaikan rasa syukur atas kontribusi mahasiswa.

“Anak-anak terlihat lebih bersemangat. Cara mengajar mahasiswa sangat kreatif dan membuat suasana kelas jadi lebih hidup. Kami merasa terbantu dengan ide-ide baru yang mereka bawa,” ujarnya.

Selain membantu guru dalam proses pembelajaran, mahasiswa juga turut memperkenalkan konsep literasi digital sederhana agar siswa dapat lebih mengenal teknologi dengan bijak.

Kehadiran mahasiswa KKN UIN Walisongo di Desa Peron memberikan warna baru bagi dunia pendidikan desa. Siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga diajak memahami pentingnya kreativitas, kolaborasi, dan semangat belajar yang menyenangkan.

Dari pihak mahasiswa sendiri, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus.

“Kami berharap siswa-siswa di Desa Peron bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas dan modern, tapi tetap berakar pada nilai-nilai lokal dan keislaman yang kuat,” ungkap salah satu anggota tim KKN Reguler 85.

Di tengah semangat religius Desa Peron yang dikenal sebagai “kampung santri”, kegiatan mahasiswa KKN Reguler 85 UIN Walisongo menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia kampus dan sekolah desa dapat saling memperkaya.
Melalui pendekatan yang kreatif, menyenangkan, dan berbasis inovasi lokal, mereka tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menyemai semangat belajar, berbagi inspirasi, dan menanamkan nilai kebersamaan di tengah masyarakat.   

Share :

Cuaca Hari Ini

Sabtu, 25 Oktober 2025 14:53
Awan Mendung
28° C 27° C
Kelembapan. 75
Angin. 1.21