Peron - Kementerian Pertanian terus memperkuat sektor pertanian agar pangan tidak bergantung pada impor dan mampu berdaulat pangan di negeri sendiri. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah pengembangan kelembagaan petani kebentuk korporasi berbasis kawasan yang difasilitasi melalui pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) untuk mewujudkan pertanian yang mandiri, maju dan modern.(18/1)
Sesuai arahan presiden dalam rangka penguatan jaminan usaha serta 350 korporasi petani agar dilaksanakan secara terintegrasi dari hulu,onfarm, pengolahan dan pemasarahan hasil, melibatkan berbagai sektor termasuk aspek pembiayaan, pengelolaan usaha oleh sumberdaya petani yang profesional dengan kelembagaan yang berbadan hukum.
Dalam Sambutan nya Bupati Terpilih 2025-2030 Ibu Hj. Dyah Kartika Permanasari SE.MM pada acara Koordinasi dengan para pelaku korporasi petani dan stakeholders mengatakan, “ korporasi ini adalah rekayasa kelembagaan, rekayasa social agar petani kita semakin kuat “ ujar beliau.
Selama ini berbentuk kelompok tani , Gapoktan diharapkan dapat naik kelas, naik kelas menjadi korporasi. “ Ini agar daya tukar petani, kelompok tani dan gapoktan semakin kuat “ tambahnya.
Selanjutnya Kepala Desa Peron menambahkan bahwa sangat mengharapkan seluruh korporasi yang sudah ada , telah berasa diposisis tumbuh kembang dan bisa melangkah selanjutnya ke tahap pemantapan. “ Beliau juga mengharap kepada Pemda Kabupaten Kendal selanjutnya untuk bisa ditumbuhkan dari bawah agar mencapai target yang sudah di rancang bersama. Diharapkan setiap Kabupaten ada 1 korporasi bahkan bisa 2 atau 3 korporasi sehingga bisa replikasi ditempat lain.
“ Korporasi ini adalah wadah atau piring. Diisi dengan hal hal yang menarik dan penting dan kapasitas SDM dan pengelola yang professional dan berbasis IT. Semuanya sudah terkontrol dengan IT dan di dukung dengan manajemen yang professional sehingga akan bagus “ jelas Yose Sundarisa selaku narsum pada acara tersebut.
Aspek bisnis bermitra akan mendapat manfaat yang lebih baik seperti pupuk, pestisida dan benih serta alsin akan dilayani melalui korporasi. “ tutur Yose.
Pelaksanaan rapat pembentukan korporasi tersebut diselenggarakan tanggal 18 Januari 2025 dan tujuan dilaksanakan Rapat koordinasi ini adalah dalam rangka memantapkan pelaksanaan korporasi tanaman pangan serta dukungannya dari aspek kebijakan lintas sektoral, dukungan stake holder terkait dalam mendukung pengembangan korporasi petani tanaman pangan berorientasi usaha peningkatan produyktivitas dan pendapatan petani.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber yaitu dari SGR Kliring berjangka, DPP Kab Kendal, BKK Provinsi Jateng, JTAB Provinsi.
Peron Santun...
Share :