PERON- Kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir melonjak tajam. Hampir seluruh daerah di Indonesia melaporkan peningkatan kasus Corona.
Ketua Satgas Covid-19 Desa Peron ERNA HERMAWATI atau yang sering disapa BU ERNA meminta kepada warga masyarakat untuk selalu waspada dan tetap menjaga protokoler kesehatan 5M
Kenapa tim relawan, bukan tim Jaga Tetangga?
Karena dahulunya (ketika) kita di desa sudah punya program, pas mau jalan butuh dukungan pendanaan, dan kita tidak tahu regulasi yang mendasari agar kami bisa menggunakan pendanaan dari dana desa itu bagaimana? Karena regulasi waktu itu masih sedikit.
Kalau kita bicara (tahun) 2020, waktu awal-awal Covid-19, kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kementerian Desa. Karena pada waktu itu akhirnya kami nemu SE Nomor 8 (yang) kemudian berubah jadi SE Nomor 11. Di situlah kemudian kita ketemu ada ruang bahwa, "Wah, program kita bisa jalan nih." Karena ada restu melalui SE ini untuk dapat pendanaan dari APBDes.
Dengan dasar itu, akhirnya ada keberanian dari teman-teman di sana?
(Iya) Ada keberanian dari PEMERINTAH DESA untuk mendukung program ini. Akhirnya kita pakailah dasar regulasi itu, di mana di regulasi itu disebutkan untuk mendanai tim relawan Lawan Covid-19. Makanya kita samain saja namanya. Dari APBDes itu kita (gunakan). Perlengkapan dan operasional posko ini hal yang standar, tapi pada waktu itu tidak standar, karena kita kan gak tau ini mesti ngapain.
Lalu yang kedua, ada donasi. Cuma kadang donasi itu di awal-awal Covid-19 itu tidak terstruktur dan sistematis. Harusnya itu menjadi sesuatu yang baik, tapi malah bisa merangsang kecemburuan sosial. Akhirnya kita masukkan sistem donasi ini menjadi bagian yang kita kerjakan, sampai Pak Kepala Desa kami menurunkan SK Kades khusus menangani pengaturan tentang donasi. Pada akhirnya, basisnya ini harus data dan knowledge.
Share :