Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakulikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan, pengembangan ilmu dan teknologi yang diselenggarakan diluar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyararan tertentu. Di Universitas Negeri Semarang sendiri terdapat beberapa macam KKN salah satunya yaitu KKN BMC. KKN BMC (Bersama Melawan Covid) adalah KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES dalam rangka pencegahan penyebaran Covid 19 dan memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat pada masa pandemi Covid 19 agar dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Oleh karena itu, program kerja yang disusun dalam KKN BMC UNNES didasarkan pada potensi dan permasalahan suatu masalah serta upaya pencegahan penyebaran Covid 19 dengan metode pelaksanaan yang tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. KKN BMC UNNES 2021 diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2021 hingga 17 September 2021.
Masa pandemi Covid 19 tidak menjadi batasan bagi mahasiswa untuk melakukan beberapa program yang telah ditetapkan oleh Tim KKN UNNES seperti salah satunya yaitu penanaman pohon. Adapun jenis tanaman yang ditanam oleh mahasiswa UNNES yaitu sayuran seperti terong ungu, terong hijau, cabe rawit dan cabe setan. Alasan dari pemilihan tanaman tersebut yaitu masa tanamnya lebih cepat, perawatannya yang mudah dan biaya produksi bahan dan alat cukup terjangkau karena dalam penanamannya menggunakan media polybag. Selain itu, penanaman dengan menggunakan media tersebut juga tidak membutuhkan lahan yang besar sehingga dapat dirawat dihalaman rumah pribadi.
Foto serah terima tanaman sayuran kepada Ibu Ketua Rt 01, Rw 02, Dusun Krajan
Kegiatan penanaman pohon ini dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2021 dan berlokasi di Rt 01, Rw 02, Dusun Krajan dengan rincian jumlah tanamanan sayuran sebanyak 20 tanaman terong ungu, 20 tanaman terong hijau, 20 tanaman cabe rawit dna 20 tanaman cabe setan. Dengan adanya program penanaman pohon ini, diharapkan dapat menjadi acuan ataupun bahan percontohan bagi masyarakat yang nantinya masyarakat bisa memanfaatkan lahan masing-masing dan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran yang tidak mengandung zat kimia.
Share :