Semua aktivitas masyarakat menjadi terbatas selama masa pandemi Covid-19 ini, namun hal tersebut bukan menjadi halangan bagi Mahasiswa untuk melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa Program Studi Gizi S1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Salah satu kegiatan PKL yang dirancang oleh tim Program Studi Gizi UNNES yaitu PKL Gizi Masyarakat. PKL Gizi Masyarakat ini dirancang untuk memberikan pengalaman mengaplikasikan ilmu gizi dalam mengidentifikasi masalah gizi di masyarakat serta Menyusun upaya untuk pemecahan masalah gizi masyarakat dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah yang berdasarkan pada fakta (evidence based).
Kegiatan PKL Gizi Masyarakat ini diselenggarakan di Desa Peron, tepatnya di Dusun Krajan pada tanggal 3 Agustus 2021 hingga 17 September 2021 secara luring (luar jaringan) atau tatap muka sehingga dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan. Beberapa tahapan yang dilakukan pada PKL Gizi Masyarakat ini meliputi analisis situasi, identifikasi masyarakat, penyusunan prioritas masalah, identifikasi penyebab masalah, penyusunan prioritas penyebab masalah, identifikasi alternatid pemecahan masalah, penyusunan prioritas alternatif pemecahan masalah, pelaksanaan intervensi, dan evaluasi intervensi yang telah dilaksanakan. Pada kegiatan PKL Gizi Masyarakat ini difokuskan pada sasaran balita umur 24 bulan-59,9 bulan. Pemilihan sasaran balita didasarkan pada masih terdapat beberapa masalahh gizi yang terjadi pada balita, dan juga balita merupakan periode emas pada masa kehidupan manusia yang merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan anak karena dalam usia tersebut masa perkembangan anak sangat pesat.
Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner, wawancara mendalam (indepth interview) Bersama bidan desa setempat serta pengukuran antropometri (Tinggi Badan) pada 20 balita di Dusun Krajan yang tersebar di 4 RW didapatkan prioritas masalah gizi terbanyak dan perlu dilakukan intervensi yaitu sangat pendek (severely stunted). Kemudian untuk prioritas penyebab dari masalah tersebut adalah kurangnya pengetahuan ibu balita terkait gizi seimbang dan stunting pada balita. Dari penyebab masalah tersebut selanjutnya disusun alternatif pemecahan masalah yang disesuaikan dengan beberapa poin seperti kemampuan dari segi sumber daya serta dana, kemudahan masalah untuk diatasi, kesiapan dari tenaga pelaksana, dan seberapa besar pengaruh. Hasil yang didapatkan untuk menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan poin-poin yang sudah dijelaskan diatas yaitu edukasi terkait gizi seimbang dan stunting pada balita.
Kegiatan intervensi edukasi dilakukan selama 2 hari yaitu pada tanggal 31 Agustus – 1 september 2021 dengan subjek seanyak 10 orang ibu balita secara door to door atau dengan mendatangi rumah ibu balita, cara ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan dan juga edukasi dapat disampaikan lebih jelas. Sebelum dilakukannya edukasi, ibu balita diberikan soal pre test yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu balita sebelum diberikan edukasi. Setelah menjawab soal pre test selanjutnya pemberian materi terkait gizi seimbang dan stunting pada balita dengan menggunakan media leafleat. Media leaflet dipilih karena dapat mencakup materi lebih lengkap. Kemudian setelah diberikan materi ibu balita mengerjakan post test untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan pengetahuan ibu balita sesudah diberikan materi. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang sudah dilakukan, didapatkan hasil skor pengetahuan ibu balita yang meningkat dibandingkan sebelum diberikan materi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan ibu balita meningkat setelah diberikan materi terkait gizi seimbang dan stunting pada balita.
Dengan diadakannnya edukasi ini yang merupakan bentuk kegiatan intervensi pada PKL Gizi Masyarakat, diharapkan dapat menambah wawasan serta memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya bagi subjek ibu balita untuk dapat memperhatikan gizi yang seimbang untuk mencegah dan mengatasi stunting pada balita.
Gambar 1. Proses Penggalian Data
Gambar 2. Pemberian Materi tentang Gizi Seimbang dan Stunting pada Balita
*
*Share :